Aristya Fajrina Dimayanti
(11512153)
2PA08
A.
Pengertian dan Konsep Penyesuaian
1.
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam
bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Menurut Supriyo (2008: 90)
penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah
perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu
dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian
tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk
membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. Secara
umum penyesuaian diri dapat diartikan yaiu usaha manusia untuk
menyelaraskan diri dengan lingkungan (Autoplastis) atau mengubah lingkungan
sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri (Alloplastis) guna memperoleh
kenyamanan hidup. Menurut Ali dan
Asrori (2005), penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai ”suatu
proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan
individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan
antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau
lingkungan tempat individu berada”.
Menurut Schneider (dalam
Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan
kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis
yang tepat. Menurut Callhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003), penyesuaian
dapat didefenisikan sebagai interaksi individu yang kontinu dengan diri
individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu. Menurut
pandangan para ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan mempengaruhi
individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu secara
konstan juga mempengaruhi kedua faktor lain. Menurut, Schneiders berpendapat bahwa
penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian
diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas
(conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).
2.
Konsep Penyesuaian Diri
a. Aktualisasi diri, konsep ini menyesuaikan
kebutuhan individu akan dorongan-dorongan untuk memenuhi kebetuhan dasar
b. Perkembangan diri, disini individu dituntut
untuk memiliki kemampuan yang lebih, baik dalam kemampuan bersosialisasi maupun
kemampuan keterbukaan diri agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan
kelompoknya.
3. Penyesuaian Diri yang sehat
Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih Penyesuaian diri yang baik, yang
selalu ingin diraih setiap orang tersebut benar-benar terhindar dari tekanan,
kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam serta orang
tersebut mampu menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi
kehidupannya, serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa
senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi. Lingkungan yang dapat
membentuk penyesuaian diri individu diantaranya lingkungan keluarga, teman
sebaya dan sekolah.
Sumber :
B.
Pertumbuhan
Personal
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter
atau kepribadian. Inilah yang dinamakan pertumbuhan. Pertembuhan itu
membutuhkan proses yang sangat panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan individu diantaranya adalah faktor genetik yang menentukan
beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, pertumbuhan fisik, sikap tubuh,
lalu faktor dari eksternal atau lingkungan yang mempengaruhi individu mulai konsepsi
sampai akhir hayat. Dari semua faktor-faktor di atas, yang paling penting
adalah pengaruh dari lingkungan seperti keluarga dan masyarakat sekitar. Berikut
ini adalah konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal adalah:
1. Penekanan Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan sendiri adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat hingga dewasa (akhir hayat) pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah), yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2. Variasi dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam
melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan
tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri.
Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar
dirinya.
Sumber: