Assalamualaikum


Senin, 26 Mei 2014

Tugas Ketiga: Penyesuaian Diri & Pertumbuhan Personal

Aristya Fajrina Dimayanti (11512153)
2PA08

A.      Pengertian dan Konsep Penyesuaian
1.      Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Menurut Supriyo (2008: 90) penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. Secara umum penyesuaian diri dapat diartikan yaiu usaha manusia untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan (Autoplastis) atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri (Alloplastis) guna memperoleh kenyamanan hidup. Menurut Ali dan Asrori (2005), penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai ”suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada”.
            Menurut Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat. Menurut Callhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003), penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi individu yang kontinu dengan diri individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu. Menurut pandangan para ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan mempengaruhi individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu secara konstan juga mempengaruhi kedua faktor lain. Menurut,  Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).
2.      Konsep Penyesuaian Diri
a.  Aktualisasi diri, konsep ini menyesuaikan kebutuhan individu akan dorongan-dorongan untuk memenuhi kebetuhan dasar
b.  Perkembangan diri, disini individu dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih, baik dalam kemampuan bersosialisasi maupun kemampuan keterbukaan diri agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan kelompoknya.
3.      Penyesuaian Diri yang sehat
Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih setiap orang tersebut benar-benar terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam serta orang tersebut mampu menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi. Lingkungan yang dapat membentuk penyesuaian diri individu diantaranya lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah.
Sumber :
B.      Pertumbuhan Personal
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Inilah yang dinamakan pertumbuhan. Pertembuhan itu membutuhkan proses yang sangat panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu diantaranya adalah faktor genetik yang menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, pertumbuhan fisik, sikap tubuh, lalu faktor dari eksternal atau lingkungan yang mempengaruhi individu mulai konsepsi sampai akhir hayat. Dari semua faktor-faktor di atas, yang paling penting adalah pengaruh dari lingkungan seperti keluarga dan masyarakat sekitar. Berikut ini adalah konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal adalah:
1.      Penekanan Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan sendiri adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat hingga dewasa (akhir hayat) pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah), yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2.      Variasi dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
Sumber: