Assalamualaikum


Rabu, 12 November 2014

PENGORGANISASIAN

Nama  : Aristya Fajrina Dimayanti
Kelas  : 3PA08
Npm   : 11512153



A.   PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian adalah langkah untukmenetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan defnisi tersebut maka fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, materil dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. Istilah pengorganisasian mempunyai  berbagai macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.     Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif   sumber daya-sumber daya keuangan phisik, bahan baku,dan tenaga kerja organisasi.
2.     Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk  mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.     Hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4.     Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Pengorganisaian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.


B.   PROSEDUR DALAM PROSES PENGORGANISASIAN
1.      Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan,atau terlalu ringan sehingga ada waktu mengganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3.     Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan pra anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjadi perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuananya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dapat mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian yaitu :
1.      Pembagian kerja
2.      Departementalisasi(atau sering disebut dengan istilah departementasi)
3.      Bagan organisai formal
4.      Rantai perintah dan kesatuan perintah
5.      Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6.      Saluran komunikasi
7.      Pengguna komite
8.      Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang dapat dihindarkan.


C.   STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi yag dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan- hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1.      Strategi organisasi  untuk mencapai tujuannya. Dimana strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat di pengaruhi strategi,sehingga berubah maka struktur organisasi juga berubah.
2.      Teknologi yang digunakan. Contoh perusahaan mobil memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi di bidang industri pakaian.
3.      Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4.      Ukuran organisasi, yang apabila semakin besar ukuran organisasi,struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus di pilih bentuk struktur yang tepat.

D.    UNSUR-UNSUR STRUKTUR ORGANISASI
1.      Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2.      Standardinasi kegiatan ,merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3.      Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintregasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi kekuasaan pembuatan keputusan.
5.      Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (division of labor). Yang memungkinkan sinergi terjadi. Untuk mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer dapat mengetahui pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota dan staf sebuah organisasi, pendelegasian wewenang, serta pemanfaatan dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Kualifikasi personalia yang rendah digunakan dan latihan jabatan lebih mudah. Gerakan-gerakan dan perpindahan yang percuma dari komponen pekerjaan yang besar diminimumkan. Lebih dari itu, pembagian kerja mengarahkan penanaman pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan produktifitas. Namun apabila pembagian kerja dilakukan secara ekstrim maka akan menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi.

E.   BAGAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL

Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak,dimana di hubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi,yang secara ringkas dapat di uraikan sebagi berikut :
1.      Pembagian kerja (setiap kotak menunjukkan individu atau kelompok yang bertanggung jawab)
2.      Manajer dan bawahan atau rantai perintah (menunjukkan hubungan wewenang dan tanggungjawab yang menghubungkan atasan dan bawahan)
3.      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.      Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan (departementalisasi)
5.      Tingkatan manajemen (menunjukkan keseluruhan hirarki manajemen)
Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat di perkirkan dengan membaca label-label yang menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dan bagaimana tugas-tugas dikelompokkan. Garis menunjukkan rantai perintah  yang merupakan aspek kunci koordinasi dalam setiap organisasi, tetapi tanpa informasi tambaha akan menimbulkan gambar yang tidak jelas. Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak di tunjukkan. Bagan, sebagai contoh tidak menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukan hubungan-hubungan informal dan saluran komunikasi, dimana organisai tidak dapat berfungsi secara efisien.
Dengan pembagian wewenang dapat dibedakan berbagai tipe organisasi yaitu:
1.      Wewenang lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
2.      Wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya tugastugas menejerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
3.      Wewenang staf dan lini. Perpaduan antara wewenang lini dan staf merupakan bentuk struktur organisasi yang paling umum saat ini. Bentuk organisasi kelihatan kompleks tetapi sesungguhnya adalah pengembangan dari bentuk lini dan staf.

Bentuk-bentuk Bagan Organisasi

Menurut henry G Hodges, terdapat empat bentuk bagan organisasi, yaitu :
1.      Bentuk pyramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan karena sederhana, jelas dan mudah di mengerti.
2.      Bentuk vertical. Bentuk vertical agak menyerupai bentuk pyramid, yaitu dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah. hanya bagan vertical berwujud tegak sepenuhnya.
3.      Bentuk horizontal, dimana wewenang dan tanggungjawab di gambarkan dari kiri ke kanan.
4.      Bentuk lingkaran,bagan in menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.

Daftar Pustaka
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2012/10/2012_P3ng9am3n.3.pdf