Aristya Fajrina Dimayanti
2PA08
11512153
Internet merupakan perantara komunikasi yang sangat mudah digunakan dan menyimpan banyak informasi didalamnya. Semua kalangan usia telah menjadi pemakainya tanpa terkecuali. Dari internet kita bisa mengetahui pengetahuan, berita, video, dan hal-hal menarik lainnya. Dari internet pula kita bisa mengetahui kabar saudara juga sahabat yang berada jauh dari kita, sekalipun ia berbeda negara dengan kita.
Sekarang ini, internet hampir menjadi kebutuhan “pokok” bagi sebagian
orang. Sebagai contoh, 45% lansia di negara Singapura menghabiskan waktunya
untuk bermain sosial media dengan teman-temannya. Di Indonesia sendiri,
anak-anak balita pun sudah bisa menggunakan internet, bermain game online, dan
ikut-ikutan menggunakan sosial media, layaknya orang dewasa.
Namun, penggunaan internet yang berlebihan ternyata mempunyai dampak yang buruk
terhadap pemakainya. Internet addiction merupakan suatu gangguan
psikofisiologis yang meliputi tolerance (penggunaan dalam jumlah yang sama akan
menimbulkan respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapat membangkitkan
kesenangan dalam jumlah yang sama), whithdrawal symptoms (khususnya menimbulkan
termor, kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit
menyesuaikan diri), dan terganggungnya kehidupan sosial (menurun atau hilang
sama sekali, baik dari segi kualitas maupun kuantitas).
Internet
addiction diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai
dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan
internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online.
Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau
hampa saat tidak online.
Para
ahli ada yang menyebutkan bahwa Internet Addiction ini merupajan gangguan
jiwaa. Walaupun memang gangguan kejiwaan ini masih menjadi bahan perdebatan
dalam perspektif “Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disoders, Fifth
Edition, (DSM-V) sebagai rujukan global mengenai defenisi gangguan kejiwaan;
tetapi, fenomena ini merupakan peluang bagi Anda sebagai orang tua, untuk lebih
memahamkan urgensi proporsionalitas dalam berinternet.
Menurut
Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu
tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut
dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological
gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang
tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan
sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria
yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
- Cybersexual
addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs
porno atau cybersex secara kompulsif.
- Cyber-relationship
addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia
cyber.
- Net
compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan
(cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino).I
- nformation
overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara
kompulsif.
- Computer
addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online
(online games).
Internet
addiction bisa menyerang siapa saja, termasuk remaja, yang paling rentan.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang terkena Internet Addiction Disorder
bisa menghabiskan waktu 11 – 21 jam untuk berselancar di dunia maya.
Beberapa gejala kecanduan
Internet Addiction :
1. Mendapat nilai buruk dalam akademik
2. Sering kelelahan karena online hinggs begadang
3. Kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
4. Kebanyakan dari pecandu internet adalah mereka yang mengalami
depresi berat atau mempunyai masalah dengan keluarganya
Dibawah ini adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah agar
tidak bergantung ataupun kecanduan pada komputer dan internet:
1. Meskipun internet dan komputer memberikan pengaruh terhadap
depresi, penyalahgunaan obatan-obatan, alkohol dan kecemasan. Lebih baik
komputer dan internet tidak digunakan sebagai pelarian dari kondisi tersebut,
ikutlah terapi penyembuhan terlebih dahulu agar tidak menjadi suatu kebiasaan
atau teradiktif karenanya
2. Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan
stres gunakan coping skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu
hal dengan menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan
internet hanya sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan
solusi menghadapi permasalahan tersebut
3. Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan
kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih nyata dibandingkan
didapat di internet, dukungan dan support secara langsung atau dukungan moril
akan mudah didapat dalam kehidupan nyata, disamping itu, berhubungan atau
melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur perilaku individu sesuai
dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam masyarakat dan hal ini berbeda
jauh dengan aturan-aturan di cyberspace.
Semua
yang ada di dunia ini pasti mempunyai sisi positif dan sisi negatif. Begitu
juga dengan kehadiran internet. Banyak sisi positif yang kita dapatkan dari
penggunaan internet. Namun, banyak pula sisi negatif yang kita terima.
Contohnya, banyaknya situs pornografi yang beredar diiinternet yang kadang
tidak bisa kita hindari karena situs tersebut bisa juga merupakan virus yang disebarkan
di internet.
Oleh karena itu, ada
baiknya kita tidak terlalu sering menghabiskan waktu berselancar di internet
jika tidak ada keperluan yang memang dibutuhkan. Selain bisa membuat kita
menjadi addict, listrik yang kita pakai pasti akan terbuang percuma. Segala
sesuatu yang berlebihan pun tidak baik.
Contoh Kasus mengenai fenomena internet addiction: Di Beijing-China,Wang seorang ABG yang kecanduan internet menikam ibunya
hingga tewas karena sang ibu menolak memberikan uang untuk pergi ke warnet.
Bahkan ketika ayahnya datang, Wang langsung menikan ayahnya walaupun tidak
sampai tewas. Belakangan ini Wang memang sedang kecanduan internet. Berjam-jam
dia habiskan setiap harinya hanya demi berinternet.