NAMA :
Aristya Fajrina Dimayanti
KELAS :
3PA08
NPM :
11512153
PROFILE PERUSAHAAN AIR ASIA
Air Asia adalah Perusahaan yang bergerak
dalam bidang transportasi udara (pesawat terbang) dengan sistem harga murah
(low cost) dan sistem What You Pay Is What You Get. Air Asia memang perusahaan
yang saat ini sangat melesat kepopularitasannya di industri penerbangan. Dengan
semboyan ”Now Everyone Can Fly”, membuat suatu sistem penerbangan murah (low
cost) baru dengan penjualan online (online ticketing) dengan alamat
AirAsia.com.
Air Asia sendiri adalah sebuah perusahaan
berbasis di Malaysia terlibat dalam penyediaan jasa transportasi udara.
Perusahaan mengoperasikan armada 90 pesawat dan terbang ke lebih dari 60 tujuan
dari hubungan di Malaysia, Thailand dan Indonesia. Maskapai ini mengoperasikan
lebih dari 3.500 penerbangan dalam waktu seminggu. Air Asia memiliki
anak perusahaan yang terdiri dari AirAsia X, Thai AirAsia,
Philippines’ AirAsia, AirAsia Jepang.
Air Asia Indonesia berdiri pada September
1999. Pada awal berdirinya, Air Asia Indonesia bernama PT AWAIR Internasional.
Pada tahun 2000, Air Asia Indonesia mulai beroperasi melayani penerbangan ke
berbagai kota di Indonesia. Kemudian, menyusul pembukaan jalur penerbangan baru
ke luar negeri, yaitu Singapura. Setahun setelah beroperasi, maskapai ini
menghentikan operasinya karena ketatnya persaingan penerbangan di Indonesia.
Pada tahun 2004, AWAIR diakuisisi atau diambil alih oleh perusahaan penerbangan
Air Asia. Setelah diambil alih oleh Air Asia, maskapai ini berubah nama menjadi
Air Asia Indonesia. Setelah berubah nama, Air Asia Indonesia mulai beroperasi
lagi untuk meramaikan dunia penerbangan Indonesia dengan strategi penerbangan
berbiaya murah.
Visi dan Misi
Visi dari Perusahaan:
- Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani sekitar 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektifitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
Misi dari Perusahaan:
- Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja dengan menganggap karyawan sebagai anggota keluarga besar.
- Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global.
- Mencapai tarif hemat sehingga semua orang bisa terbang dengan Air Asia.
- Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.
Tony Fernandes adalah orang
yang terkenal di industri rekaman musik di Malaysia. Saat itu, dia menjabat
sebagai Wakil Presiden Times Warner Music South-East Asia. Tanggal 8 Desember
2001, melalui perusahaan yang dia dan investornya dirikan, Tune Air, Toni
Fernandes mengambil alih Air Asia dari DRB-Hicom sebesar 1 Ringgit Malaysia
(saat itu Rp. 2.500,-), bersama 2 pesawat Boeing 737-300, jaringan rute kecil
dan mempunyai utang hampir Rp. 100 milyar. Keputusan ini mengundang banyak
pihak pesimis, dan mengatakan bahwa Tony Fernandes benar-benar gila. Salah satu
alasannya karena saat itu potensi pasar sangat kecil dan saat itu karirnya di
musik sangat menonjol. Namun Tony Fernandes memandang bahwa keputusannya adalah
paling tepat karena peluang bisnisnya bertumbuh sangat besar. Berbekal semangat
dan keyakinan yang dijalankan, Tony Fernandes perlahan-lahan dapat mengubah
perusahaan tersebut dan mulai menghasilkan keuntungan di tahun 2002. Pemasukan
AirAsia pada bulan Desember 2002 mencapai Rp. 285,5 milyar, keuntungan Rp. 48,5
milyar, penumpang yang diangkut mencapai 1,1 juta orang dan neraca perusahaan
stabil.
Air Asia mempunyai peranan
dalam mempromosikan komunikasi yang transparan kepada para investor dan Air
Asia juga mempunyai strategi dan visibility yang baik dan jelas. Pada senior
manajemen Air Asia juga terbuka dalam hal berbagai pertanyaan dan permintaan
dari investor, terutama terkait dengan kinerja perusahaan dan hubungan dengan
pihak luar. Usaha yang telah dilakukan manajemen Air Asia mempunyai tujuan
untuk memastikan para investor dan
pemangku kepentingan percaya dengan transparansi dan good governance
yang dilakukan oleh Air Asia.
Prestasi yang di dapat dalam
perusahaan Air Asia antara lain:
- Award Best Managed Company
- Award Best Low Cost Airlines
- Award Make Everyone Can Fly
Analisis SWOT pada perusahaan Air Asia
STRENGTHS (Kekuatan)
- Kekuatan dari Airasia adalah kemampuannya dalam mengelola penerbangan dengan harga yang murah dengan kualitas layanan standart.
WEAKNESSES (Kelemahan)
- Kelemahan dari airasia adalah penerapan konsep LCC dengan sistem booking barat tidak bisa diterima khususnya di Indonesia, sehingga bisnis Airasia di Indonesia mengalami kelemahan. Apalagi mendapatkan tekanan yang kuat dari perusahaan nasional semacam Lion Air, Batavia Air dan Sriwijaya Air
OPPORTUNITIES (Peluang)
- Peluang dalam bisnis penerbangan berbiaya murah (low Cost Carrier) sangat besar dan terbuka, dan segmen kelas ini tidak dibidik oleh Airline yang sudah mapan seperti Singapore Air, Malysia Air, Garuda Indonesia (Flag Carrier)
THREATS (Ancaman)
- Ancaman yang nyata pada saat ini adalah mulai munculnya airline dengan biaya rendah lainnya misalnya Tigerair.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar