Teknologi
Luar Angkasa Terbaru
Waktu
terus berputar dan kemajuan teknologi begitu pesat mengiringi perubahan zaman.
Penemuan-penemuan baru di berbagai bidang baik itu oleh Negara maju sebagai
pelakunya yang memang potensial dalam bidang teknologi maupun Negara berkembang
bahkan Negara miskinpun ikut berpartisipasi. Fenomena ini menandakan bahwa
ide-ide inovatif dan kreatif tidak hanya dimonopoli oleh Negara maju saja, hal
ini berkaitan erat dengan era informasi dan komunikasi yang
mutakhir serta merata. Kemajuan dalam bidang teknologi selalu menjadi perhatian
khusus oleh berbagai pihak terutama para pemimpin di seluruh Negara yang sangat
mendambakan kemajuan serta kesejahteraan bagi rakyatnya. Berbagai penelitian
maupun program pendidikan jangka panjang dilakukan di hampir seluruh bidang
teknologi, termasuk didalamnya teknologi luar angkasa terbaru.
Antariksa menyediakan begitu banyak ruang yang rasanya tak akan pernah habis
untuk terus di eksplorasi sampai kapanpun.
Persaingan
dalam mengeksplorasi ruang angkasa terus
berlanjut. Beberapa waktu yang lalu, Space Elevator menjadi isu yang hangat
dibicarakan dalam perkembangan teknologi luar angkasa
terbaru saat ini. Dalam histori dunia antariksa, proyek Lift
luar angkasa akan memecahkan rekor sebagai pembangunan termegah dan
terbesar, seperti yang diungkapkan oleh Andrei Kislyakov. Di tahun 1960,
rancangan Lift luar angkasa dikemukakan oleh Yury Artsyutanov seorang Insinyur
Soviet yang menurut dia bahwa proyek ini potensial untuk dikembangkan
di waktu yang akan datang. Rancangan Lift luar angkasa pertama kali diajukan
oleh Konstantin Tsiolkovsky, yang bekerja sebagai ilmuwan Rusia pada tahun
1895. Inspirasi itu datang setelah dia mengamati menara Eiffel.
Dalam surat kabar The Times (September 22, 2008),
Leo Lewis mengemukakan sebuah rencana visioner yang menginspirasi banyak
ilmuwan di seantero jagad serta departemen pemerintah yang salah satunya adalah
NASA, organisasi sebagai kepanjangan tangan pemerintahan Amerika Serikat dalam
bidang teknologi luar angkasa. Guna menyukseskan rencana pembuatan ‘Space
Elevator’ para ilmuwan tersebut berlomba-lomba untuk membangun infrastruktur
serta item-item pendukung lainnya. Tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk
menunjang kegiatan tersebut.
Beberapa
ide teknologi luar angkasa terbaru yang tak masuk akal mewarnai rencana
pembangunan lift luar angkasa, dari beberapa yang paling bisa diterima oleh
akal sehat adalah ide ‘benang hantu’ yang berasal dari asap elastis buatan.
Dalam surat kabar The Sunday Times (Space elevator.. and the next floor is
outer space, 18 Januari 2009) mempertanyakan Alan Windle,seorang profesor
bidang material di Universitas Cambridge, mengenai benang yang bisa dipakai
untuk penambat Space elevator. Sebagai orang awam merupakan sebuah hal yang
tidak bisa kita fahami.
Banyak
orang yang melihat fenomena teknologi luar angkasa terbaru ini tak lazim ataupun rancu. Para pemerhati
dan kritikus saling mengeluarkan argumen dan beberapa dari mereka justru
berpendapat tentang efektifitas anggaran negara. Pemborosan serta
penghambur-hamburan dana untuk sesuatu yang tidak jelas menjadi alasan mereka.
Tentu hal ini bisa dimaklumi sebagai konsekuensi kebebasan berpendapat serta kontrol terhadap kinerja
pemerintahan. Satu yang pasti, bahwa kemajuan tidak selalu di tentukan oleh
hasil akan tetapi dariproses yang di lalui dan seberapa kuat kita menjalaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar