Assalamualaikum


Kamis, 24 Desember 2015

#SIP Artificial Intelligence (AI) dan Expert System (Sistem Pakar)

Kaitan serta perbedaan dari kecerdasan buatan dan sistem pakar



Sistem pakar (expert system)

       Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006) sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
    Menurut Martin dan Oxmon (dalam Kusrini, 2006) pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita oleh pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Tidak semua orang dapat mengambil keputusan mengenai diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit.
    Sistem pakar, yang mencoba memecahkan masalah biasanya yang hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, di mana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar (Kusrini, 2008).
       Ada banyak cara untuk merepresentasikan pengetahuan, di antaranya adalah logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), object-atribut-value (OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule) (Kusrini, 2008).
     Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan (Kusrini, 2008).

Ciri-ciri sistem pakar
  1. Terbatas pada bidang yang spesifik
  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti
  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
  4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
  5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap
  6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
  7. Output tergantung dari dialog dengan user
  8. Knowledge base dan inference engine terpisah


Kaitan antara kecerdasan buatan dengan sistem pakar
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan, yaitu dengan menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer dan menyimpan pengetahuan di dalam komputer sehingga memungkinkan user dapat berkonsultasi layaknya dengan pakar manusia. Program konsultasi tersebut mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar dalam memecahkan masalah yang sulit atau rumit. Sistem pakar disebut juga dengan kecerdasan buatan yang paling banyak dikembangkan dan digunakan. 

Perbedaan antara kecerdasan buatan dengan sistem pakar
Apabila sistem pakar mengacu kepada si perancang sendiri sebagai object dalam menyiapkan suatu sistem untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI (artificial intelligence) mengacu kepada jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi kepada hardware untuk mencapai hasil yang maksimal.

ELIZA


            Eliza adalah salah satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weinzenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultsi dengan seorang terapis. Berikut ini contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien:

       Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
       Klien: My name is Balza.
       Eliza: I have told you before, I do not care about names
       Klien: I don't have any money. That"s my problem.
       Eliza: Why do you say your problem?
       Klien: Because you asked me.
       Eliza: Do any other reasons not come to mind?
       Klien: No.
       Eliza: You are being a bit negative.
       Klien: Why?
       Eliza: Please go on
       Klien: OK. I am bankrupt
       Eliza: How long have you been bakrupt?
       Klien: A year
       Eliza: Please go on
       Klien: So, what should i do?
       Eliza: Does that question interest you?
       Klien: Yes, how can i mke big money?
       Eliza: You are sure?
       Klien: Of course i'm sure.
       .....

PARRY

       Parry adalah sistem pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Keneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhaap pertanyan seorang psikiater yang menginterviewnya.

        Psikiater: Why are you in the hospital?
        Parry     : I shouldn't be here
        Psikiater: Who brought you here?
        Parry     : The police.
        Psikiater: What trouble did you have with the police?
        Parry     : Cops don't do their job.
        Psikiater: What do the do instead?
        Parry     : Cops arrest the wrong people
        Psikiater: They arrest the right ones sometimes
        Parry     : The law should get those Italian crooks.
        Psikiater: Are you Italian?
        Parry     : My background is British but i wash born in this country.
        Psikiater: Do you know any Italian crooks?
        Parry     : I try to avoid the underworld

NET TALK


       NETtalk merupakan jenis program yang cukup berbeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NETtalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-feom, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan unit, dimana seitap unit merespons sebuah tulisan; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output.
         NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual. Disini lafal "e" pada "net", "neglec", dan "red" bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.


Daftar Pustaka
  1. Achmad, B. (2006). Diktat mata kuliah: kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
  2. Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
  3. Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar menentukan faktor kepastian pengguna dengan metode kuantifikasi pertanyaan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar