Kelas : 3PA08
Npm : 11512153
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah langkah untukmenetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Berdasarkan defnisi tersebut maka fungsi pengorganisasian merupakan
alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada
kaitannya dengan personil, finansial, materil dan tata cara untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. Istilah pengorganisasian
mempunyai berbagai macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling
efektif sumber daya-sumber daya keuangan phisik, bahan baku,dan
tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan
diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan
antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4. Cara
dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus
dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang
diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Pengorganisaian merupakan
suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
B. PROSEDUR
DALAM PROSES PENGORGANISASIAN
1. Pemerincian
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat
sehingga tidak dapat diselesaikan,atau terlalu ringan sehingga ada waktu
mengganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan
dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan pra anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjadi perhatiannya
pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik
yang merusak.
Pelaksanaan
proses pengorganisasian yang sukses akan membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuananya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang
mencakup aspek-aspek penting organisasi dapat mencakup aspek-aspek penting
organisasi dan proses pengorganisasian yaitu :
1. Pembagian
kerja
2. Departementalisasi(atau
sering disebut dengan istilah departementasi)
3. Bagan
organisai formal
4. Rantai
perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat
hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Pengguna
komite
8. Rentang
manajemen dan kelompok-kelompok informal yang dapat dihindarkan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi yag dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja
Faktor-faktor utama yang
menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Dimana strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang
dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran
kerja sangat di pengaruhi strategi,sehingga berubah maka struktur organisasi
juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan. Contoh perusahaan
mobil memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi di bidang
industri pakaian.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat
dalam organisasi.
4. Ukuran organisasi, yang
apabila semakin besar ukuran organisasi,struktur organisasi akan semakin
kompleks dan harus di pilih bentuk struktur yang tepat.
D. UNSUR-UNSUR
STRUKTUR ORGANISASI
1. Spesialisasi
kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja
dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi
satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2. Standardinasi
kegiatan ,merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi
kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintregasikan fungsi-fungsi
satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi kekuasaan
pembuatan keputusan.
5. Ukuran
satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip
pembagian kerja (division of labor). Yang memungkinkan sinergi terjadi.
Untuk mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer dapat mengetahui
pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, hubungan organisatoris antar
manusia yang menjadi anggota dan staf sebuah organisasi, pendelegasian
wewenang, serta pemanfaatan dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Kualifikasi
personalia yang rendah digunakan dan latihan jabatan lebih mudah. Gerakan-gerakan
dan perpindahan yang percuma dari komponen pekerjaan yang besar diminimumkan.
Lebih dari itu, pembagian kerja mengarahkan penanaman pada peralatan dan
mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan produktifitas. Namun apabila
pembagian kerja dilakukan secara ekstrim maka akan menimbulkan kebosanan, keletihan,
monoton dan kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan
bukan efisiensi.
E. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
Bagan organisasi memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan
menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang
terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak,dimana di hubungkan satu dengan
yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi
formal. Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur
organisasi,yang secara ringkas dapat di uraikan sebagi berikut :
1. Pembagian kerja (setiap kotak menunjukkan individu
atau kelompok yang bertanggung jawab)
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah (menunjukkan
hubungan wewenang dan tanggungjawab yang menghubungkan atasan dan bawahan)
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan (departementalisasi)
5. Tingkatan manajemen (menunjukkan keseluruhan
hirarki manajemen)
Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam
organisasi dapat di perkirkan dengan membaca label-label yang menunjukkan
pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dan bagaimana tugas-tugas dikelompokkan. Garis
menunjukkan rantai perintah yang merupakan aspek kunci koordinasi
dalam setiap organisasi, tetapi tanpa informasi tambaha akan menimbulkan gambar
yang tidak jelas. Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak
hal-hal yang tidak jelas atau tidak di tunjukkan. Bagan, sebagai contoh tidak
menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan
manajerial. Bagan juga tidak menunjukan hubungan-hubungan informal dan saluran komunikasi,
dimana organisai tidak dapat berfungsi secara efisien.
Dengan
pembagian wewenang dapat dibedakan berbagai tipe organisasi yaitu:
1. Wewenang
lini (Linie authority) yaitu wewenang
yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan
pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
2. Wewenang
staf (Staf authority) yaitu wewenang
yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk
membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf
diberikan karena ada spesialisasi adanya tugastugas menejerial yang terkait
dengan fungsi staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
3. Wewenang
staf dan lini. Perpaduan antara wewenang lini dan staf merupakan bentuk
struktur organisasi yang paling umum saat ini. Bentuk organisasi kelihatan
kompleks tetapi sesungguhnya adalah pengembangan dari bentuk lini dan staf.
Bentuk-bentuk
Bagan Organisasi
Menurut henry
G Hodges, terdapat empat bentuk bagan organisasi, yaitu :
1. Bentuk
pyramid. Bentuk ini yang paling
banyak digunakan karena sederhana, jelas dan mudah di mengerti.
2. Bentuk
vertical. Bentuk vertical agak menyerupai bentuk pyramid,
yaitu dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah. hanya bagan vertical berwujud tegak sepenuhnya.
3. Bentuk
horizontal, dimana wewenang dan
tanggungjawab di gambarkan dari kiri ke kanan.
4. Bentuk
lingkaran,bagan in menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan
lain.
Daftar Pustaka
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2012/10/2012_P3ng9am3n.3.pdf