Assalamualaikum


Minggu, 11 Oktober 2015

#SIP Etika Menulis Artikel Online




Di zaman yang modern ini banyak sekali artikel-artikel yang di muat di media massa seperti di media elektronik, media cetak ataupun media online atau media internet. Kebanyakkan dari masyarakat baik pribadi maupun kelompok banyak yang tidak mengetahui bagaiamana etika yang baik dalam menulis artikel di internet. Kebanyakkan masyarakat menggunakan media online ini sebagai suatu ekspresi atau cara seseorang untuk mengungkapkan atau berbagi cerita kepada orang lain melalui blognya masing-masing. Biasanya yang ditulis dalam blog seseorang itu berupa artikel. Sebelum seseorang menulis di sebuah artikel, seseorang harus mengetahui etika ataupun kode etik serta bagaimana cara menulis yang baik di sebuah media massa seperti di media cetak, elektronik ataupun media online agar bisa dimengerti orang lain.
Sekarang saya akan menjelaskan tentang etika menulis artikel online. Yang pertama kali akan saya bahas itu adalah mengenai ETIKA


ETIKA ITU APA SIH? Istilah etika itu berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu bisa tempat tinggal biasa atau padang rumput atau kandang habitat atau kebiasaan adat atau watak dan sebagainya. Dalam bentuk jamak ta etha artinya adat kebiasaan. Jadi etika dapat artikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia etika yaitu ilmu apa yang baik dan apa yang salah atau buruk, tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Selanjutnya saya akan membahas apa sih media online itu dan karakteristik dari media online itu seperti apa?

MEDIA ONLINE
Media Online (Online Media) adalah media komunikasi yang tersaji secara online di internet. Istilah lainnya adalah digital media dan cyber media. Secara umum, media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media (channel, sarana, alat) komunikasi yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Dalam pengertian umum ini, media online antara lain portal, website (situs web, blog), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dan media sosial (social media).
Dalam pengertian khusus, media online adalah media komunikasi massa yang tersaji secara online di internet, seperti versi online suratkabar atau majalah dan portal berita online (situs berita). Media online dalam pengertian kedua itu adalah media massa generasi ketiga setelah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, film) (Anonim, 2013).
Karakteristik media online terdiri dari:
1.    Kapasitas luas --halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2.    Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3.    Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4.    Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
5.    Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6.    Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7.    Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8.     Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dan sebagainya.
9.  Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi tersaji.

Dibawah ini, hal-hal penting yang tidak tertulis tetapi saya yakin dapat disetujui oleh para blogger untuk melindungi diri mereka sendiri agar tehrindar dari masalah yang tidak perlu
1.    Mencantumkan sumber
Seringkali kita mendapatkan informasi dari berbagai media online lain pada saat ingin menulis blog. Secara hukum, mengutip beberapa kata memang tidak akan melanggar hukum, dan dalam UU HAKI masih termasuk  kategori yang disebut ‘Fair Use’. Akan tetapi, secara etika dan moral, jika ingin mengutip cantumkan sumber yang ingin kita kutip.
2.    Meminta izin
Meski mengutip beberapa kata atau kalimat masih masuk ke dalam kategori ‘Fair Use’ sesuai dengan UU HAKI, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pemilik aslinya akan berkeberatan dan menimbulkan masalah di kemudian hari. Meminta ijin dari pemillik tulisan/foto/gambar akan lebih baik dan lebih beretika mengingat kita sendiri pun belum tentu akan suka jika karya kita dicopy atau dipakai orang lain tanpa izin.
3.   Bebas tetapi tidak melanggar hak orang lain
Jangan karena beranggapan blog ini adalah blog pribadi kita, maka kita bebas menulis dan memposting apa saja tanpa batas (tulisan, foto, gambar, lagu) dan melanggar hak orang lain. Perlu kita tanamkan dalam pikiran dan hati kita, bahwa pengunjung blog bisa siapa saja dan datang dari mana saja. Hindari hal-hal yang melanggar hak orang lain.
4.  Sehubungan dengan nomor 3 di atas, apa saja kira-kira yang akan kita sepakati sebagai etika menulis blog bagi sesama blogger di Indonesia? Tuliskan di lembar kesepakatan dan sebagai tanda sepakat, silakan bubuhkan tanda tangan anda pada lembar yang tersedia.
Menurut PRLM (dalam Horison, 2011) terdapat 12 butir kesepakatan etika menulis blog, sebagai berikut:  
1.  Menghargai dan menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip karya orang lain.
2.    Tidak mendiskreditkan pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional.
3.   Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi.
4.   Selalu berbagi pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing.
5.    Tidak berprasangka dan hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis.
6.    Tidak melakukan spamming melalui kolom komentar.
7.  Tetap menjaga kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang dikunjungi.
8.   Tidak melakukan hack pada website atau blog lain.
9.  Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur SARA.
10.   Menggunakan bahasa yang baik dalam menulis.
11. Tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang lain.
12.  Bersedia meralat informasi yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam memuat tulisan di blog

SUMBER:

1.    Bertens, K. (2004). Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2. Horison. (2011). 12 Butir menulis blog. http://www.pikiran-rakyat.com/node/150392 diakses pada tanggal 11 oktober 2015
3. Prihardi, S. D. (2011). Membudayakan etika dalam menulis blog. http://techno.okezone.com/read/2011/06/25/327/472653/membudayakan-etika-dalam-menulis-blog diakses pada tanggal 11 oktober 2015
4.    http://kbbi.web.id/artikel diakses pada tanggal 11 oktober 2015

Sabtu, 10 Oktober 2015

#SIP Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

ARSITEKTUR KOMPUTER
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Arsitektur komputer biasanya lebih cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan dan mekanisme I/O (Riadi & Setyawan, 2013). Arsitektur komputer mempelajari atribut-atribut sistem komputer terkait dengan programmer.
Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
1.         Set instruksi (ISA)
2.         Arsitektur mikro dari ISA, dan
3.         Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer ini
Arsitektur komputer mempunyai komponen-komponen pada komputer yang terdiri dari:
1.         Input (masukan)
Perangkat keras komputer yang berungsi sebagai alat untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan
2.         Pemroses
Sebuah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer.
3.         Penyimpanan
Sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data baik sementara atau selamanya.
4.         Output
Output (keluaran) adalah perngkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran bisa berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
Nah berikutnya, saya akan menjelaskan mengenai apa sih struktur kognisi manusia itu?

STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
Kognisi merupakan suatu proses dimana orang belajar sesuatu dari dunia nyata yaitu bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan. Istilah kognisi (dalam bahasa latin mengacu pada cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”) mempunyai hubungan dengan hal memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah. Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,  neurosains, serta kecerdasan buatan. Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Proses kognitif areanya sangat luas (proses berpikir, intelegensi, pengetahuan umum dan lain-lain). Disini kita hanya akan membahas antara intelegensi dan emosi. Intelegensi emosional adalah suatu kemampuan mengidentifikasi emosi yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain dengan akurat, kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, dan kemampuan mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain. Orang yang memiliki intelegensi emosional (EQ) yang tinggi mampu menggunakan emosi mereka untuk meningkatkan motivasi mereka, menstimulasi pemikiran yang kreatif, dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Orang-orang yang memiliki intelegensi emosi yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi emosi pada diri mereka sendiri. Beberapa orang memiliki argumen bahwa intelegensi emosional bukanlah kemampuan kognitif yang spesial, melainkan kumpulan karakteristik-karakteristik kepribadian, seperti empati dan ekstroversi. Terlepas dari kontroversi yang ada, pengembangan konsep intelegensi merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi kita semua. Pengembangan tersebut memaksa kita berpikir kritis mengenai makna intelegensi dan memaksa kita mempertimbangkan beragam jenis “intelegensi” yang membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendekatan kognitif juga membantu penyusuran berbagai strategi pembelajaran anak-anak yang mampu secara efektif meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dan menjalani ujian. Sebagai contoh, anak-anak diajari menggunakan waktu dengan bijak sehingga tidak menunda-nunda dan mampu membedakan persiapan untuk ujian pilihan ganda dengan ujian essai. Yang paling penting, berbagai pendekatan baru dalam menjelaskan intelegensi telah menghapus set mental yang keliru, yang menganggap intelegensi yang diukur oleh tes IQ satu-satunya variabel yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam kehidupannya
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari skema-skema. Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respons terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibandingkan ketika ia masih kecil. Piaget memakai istilah scheme secara interchangeably dengan istilah struktur. Scheme adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan: 1. Refleks-refleks pembawaan, misalnya bernapas, makan, minum. 2. Scheme mental, misalnya scheme of classification, scheme of operation. (pola tingkah laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati Jika schemas / skema / pola yang sudah dimiliki anak mampu menjelaskan hal-hal yang dirasakan anak dari lingkungannya, kondisi ini dinamakan keadaan ekuilibrium (equilibrium), namu ketika anak menghadapi situasi baru yang tidak bisa dijelaskan dengan pola-pola yang ada, anak mengalami sensasi disekuilibrium (disequilibrium) yaitu kondisi yang tidak menyenangkan.
Sebagai contoh karena masih terbatasnya skema pada anak-anak: seorang anak yang baru pertama kali melihat buaya, kemudian sang anak menyebutnya sebagai cecak besar, karena sang anak baru memiliki konsep cecak yang sering dilihat dirumahnya. Sang anak memiliki konsep cecak dalam skemanya dan ketika sang anak melihat buaya untuk pertama kalinya, konsep cecaklah yang paling dekat dengan stimulus, peristiwa ini pun bisa terjadi pada orang dewasa. Hal ini terjadi karena kurangnya perbendaharaan kata atau dalam kehidupan sehari-harinya konsep tersebut jarang ditemui. Misalnya: seringkali orang menyebut kuda laut itu sebagai singa laut, padahal kedua binatang itu jauh berbeda cara hidupnya, lingkungan kehidupan, maupun bentuk tubuhnya dengan kuda ataupun singa. Asosiasi tersebut hanya berdasarkan sebagian bentuk tubuhnya yang hampir sama. Perkembangan skemata ini berlangsung terus-menerus melalui adaptasi dengan lingkungannya. Skemata tersebut membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini, makin baik pulalah pola penalaran dan tingkat intelegensi anak itu.
Menurut Bloom terdapat 6 tingkatan kemampuan kognisi manusia, yaitu:
1.    Tingkat pengetahuan (knowledge level) yaitu kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali. Contonhnya:  menyatakan kebijakan.
2.  Tingkat pemahan (comprehension level) yaitu kemapuan memahami instruksi atau masalah, menginterpretasikan dan menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri. Contohnya: menuliskan kembali atau merangkum materi
3.   Tingkat penerapan atau aplikasi (application level) yaitu kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru. Contohnya: menggunakan pedoman/aturan dalam menghitung gaji pegawai.
4.  Tingkat analisa (analythical level) yaitu kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahan yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara utuh.
5.    Sintesa (synthesis level) yaitu kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponen-komponen dalam rangka menciptakan arti/pemahaman/struktur baru. Contohnya: menyusun kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber
6.   Evaluasi yaitu (evaluation level) yaitu kemapuan mengevaluasi dan menilai sesuatu berdasarkan norma, acuan dan kriteria. Contohnya: membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban.
Model pemrosesan informasi

Setelah membaca penjelasan mengenai arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia pastinya diantara keduanya mempunyai hubungan. Sekarang saya akan menjelaskan mengenai hubungan keduanya.

HUBUNGAN ANTARA ARSITEKTUR KOMPUTER DENGAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
Mengenai penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia sama-sama memiliki persamaan dan saling berkaitan atau saling memiliki hubungan timbal balik satu sama lain. Kognisi dan komputer memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dari suatu sistem komputer, dimana kognisi manusia ikut berperan dalam pembuatannya. Yang menciptakan arsitektur itu sendiri adalah manusia, manusia yang membuat program, manusia juga lah yang membuat pola dari sistem komputer itu. Jika keduanya disatukan, maka akan menimbulkan hubungan timbal balik, erat dan saling menguntungkan antar keduanya. Karena manusia memiliki otak untuk melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Sedangkan arsitektur komputer itu sendiri memiliki tujuan untuk mempermudah manusia dalam pekerjaannya.
Disamping itu arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihan dari arsitektur komputer:
1.         Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
2.         Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan
3.         Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
4.         Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat
Kekurangan dari arsitektur komputer:
1.         Harganya sangat mahal
2.         Membutuhkan daya listrik yang lebih besar
3.         Proses kerjanya lama
Kelebihan dari struktur kognisi manusia:
1.         Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
2.         Struktur kognisi lebih sistematis dan memiliki arah dan tujuan yang jelas
3.         Mengoptimalkan kerja otak secara maksimal
Kekurangan dari struktur kognisi manusia:
1.          Membutuhkan waktu yang lama

SUMBER:
1. Anonim. (2011). Hubungan antara emosi, motivasi, dan proses kognitif. http://www.psychologymania.com/2011/07/hubungan-antara-emosi-motivasi-dan.html diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
2. Anonim. (2013). Komponen-kompenen arsitektur komputer. https://prezi.com/mtexjtmoaufh/komponen-komponen-arsitektur-komputer/ diakses pada tanggal 09 Oktober 2015
3. Nursyamsi, J. (2010). Arsitektur komputer. http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30853/MSIM2+Arsitektur+komputer.pdf diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
4.   Riadi, I., Setyawan, A. (2013). Aplikasi multimedia pembelajaran tentang memori menggunakan adobe flash. Jurnal sarjana teknik informatika, Vol 1, No. 1.
5. Sutarno, M. (2009). Teori perkembangan kognisi jean piaget. http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%202.html diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
6. Utari, R. Taksonomi Bloom: apa dan bagaimana menggunakannya?. http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2015.

Kamis, 08 Oktober 2015

#SIP Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

INFORMASI
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2005).
Menurut Davis (dalam Kadir, 2003), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau keputusan yang akan datang.
Azar Susanto (dalam Taufiq, 2013) menyebutkan bahwa “informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahawa informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna dan bermanfaat bagi si penerimanya untuk pengambilan keputusan.
Menurut Andayati (2012) informasi harus memiliki kriteria yang terdiri dari:
1.     Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan harus jelas maksudnya.
2.    Tepat waktu, yaitu informasi harus tepat waktu atau tidak boleh terlambat
3.    Relevan, yaitu informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya
Sutabri (2012) menjelaskan bahwa fungsi dari informasi adalah memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan.

SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi itu apa sih? Berikut akan saya jelaskan mengenai sistem informasi
      Menurut Alter (dalam kadir, 2003) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Turban, McLean dan Wetherbe (dalam Taufiq, 2013) sistem informasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi agar tercapainya suatu tujuan.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI
       Sistem informasi terdiri dari komponen-­komponen yang  disebut blok  bangunan (building  blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen  kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1.     Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk  metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dan yang berupa dokumen-dokumen dasar.
2.    Komponen model 
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data  input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.    Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4.    Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologidigunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.    Komponen hardware 
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untum menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6.    Komponen software 
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7.    Komponen basis data 
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitanm dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8.    Komponen kontrol 
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan­-kecurangan, kegagalan­-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-­hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan­-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Komponen Sistem Informasi
Menurut Kadir (2003) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut:

·  Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
·  Perangkat lunak (software): sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
·  Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
·  Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan  penggunaan keluaran sistem informasi.
·  Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
·  Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Fungsi dari sistem informasi
          Menurut Dudung (2015) terdapat tujuh fungsi sistem informasi adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
  • Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  • Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  • Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  • Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
  • Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  • Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = ilmu) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan prosesatau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses-proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial. Dilihat dari objeknya, psikologi dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia, psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan.
Menurut para ahli definisi psikologi sebagai berikut:
Menurut Wundt psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness). Dari batasan ini dapat dikemukakan bahwa dalam psikologi, keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia.
Menurut Woodworth dan Marquis psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas individu. Arti dari “aktivitas” itu luas, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosional.
Branca menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, sedangkan Morgan berpendapatan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan binatang.
Menurut pendapat Plotnik psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
        Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran, proses mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosional.

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

      Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang merupakan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi serta mempelajari perilaku sebagai manifestasi dari kesadaran manusia di dalam suatu organisasi agar tercapainya tujuan yang lebih spesifik. Contoh pengaplikasian sistem informasi psikologi adalah Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga.

SUMBER:
  1. Andayati, D. (2012). Sistem pakar dalam bidang psikologi. Prosiding seminar nasional aplikasi sains & teknologi (SNAST) periode IIIISSN: 1979-911X. Jurusan teknik informatika, Institut Sains & TeknologiAKPRIND, Yogyakarta.
  2. Dudung. (2015). 12 pengertian dan fungsi sistem informasi menurut para ahli. http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-menurut-para-ahli/ diakses pada tanggal 08 Oktober 2015 pada pukul 19.00.
  3. Heru, B. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma.
  4. Jogiyanto. (2005). Pengenalan komputer. Yogyakarta: Andi.
  5. Kadir, A. (20013). Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta: Andi.
  6. Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Andi.
  7. Taufiq, R. (2013). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_Dasar_Psikologi.pdf diakses pada tanggal 08 Oktober 18.00