ARSITEKTUR KOMPUTER
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan
dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur
komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari
kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem
interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing
bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan
mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM,
cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah
arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan
sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen
perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan
fungsional, kinerja, dan target biayanya. Arsitektur komputer biasanya lebih
cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan
seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik
pengalamatan dan mekanisme I/O (Riadi & Setyawan, 2013). Arsitektur
komputer mempelajari atribut-atribut sistem komputer terkait dengan programmer.
Arsitektur komputer ini paling tidak
mengandung 3 sub-kategori:
1.
Set instruksi (ISA)
2.
Arsitektur mikro dari ISA, dan
3.
Sistem desain dari seluruh komponen dalam
perangkat keras komputer ini
Arsitektur
komputer mempunyai komponen-komponen pada komputer yang terdiri dari:
1.
Input (masukan)
Perangkat
keras komputer yang berungsi sebagai alat untuk memasukkan data atau perintah
ke dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa
data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data
yang dimasukkan
2.
Pemroses
Sebuah
komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk ke dalam
komputer.
3.
Penyimpanan
Sebuah
komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data baik sementara atau
selamanya.
4.
Output
Output (keluaran)
adalah perngkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai
hasil pengolahan data. Keluaran bisa berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy
(ke monitor), ataupun berupa suara.
Nah
berikutnya, saya akan menjelaskan mengenai apa sih struktur kognisi manusia
itu?
STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
Kognisi
merupakan suatu proses dimana orang belajar sesuatu dari dunia nyata yaitu
bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan. Istilah kognisi (dalam bahasa latin
mengacu pada cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”)
mempunyai hubungan dengan hal memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan
preferensi berubah. Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu
yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Proses
yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan
sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi
beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,
neurosains, serta kecerdasan buatan. Kognisi manusia adalah unsur yang
saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling
melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur
bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Proses kognitif areanya
sangat luas (proses berpikir, intelegensi, pengetahuan umum dan lain-lain).
Disini kita hanya akan membahas antara intelegensi dan emosi. Intelegensi
emosional adalah suatu kemampuan mengidentifikasi emosi yang dialami oleh diri
sendiri dan orang lain dengan akurat, kemampuan mengekspresikan emosi dengan
tepat, dan kemampuan mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain. Orang
yang memiliki intelegensi emosional (EQ) yang tinggi mampu menggunakan emosi
mereka untuk meningkatkan motivasi mereka, menstimulasi pemikiran yang kreatif,
dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Orang-orang yang memiliki
intelegensi emosi yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi
emosi pada diri mereka sendiri. Beberapa orang memiliki argumen bahwa
intelegensi emosional bukanlah kemampuan kognitif yang spesial, melainkan
kumpulan karakteristik-karakteristik kepribadian, seperti empati dan
ekstroversi. Terlepas dari kontroversi yang ada, pengembangan konsep
intelegensi merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi kita semua. Pengembangan tersebut
memaksa kita berpikir kritis mengenai makna intelegensi dan memaksa kita
mempertimbangkan beragam jenis “intelegensi”
yang membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendekatan kognitif
juga membantu penyusuran berbagai strategi pembelajaran anak-anak yang mampu
secara efektif meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan
pekerjaan rumah dan menjalani ujian. Sebagai contoh, anak-anak diajari
menggunakan waktu dengan bijak sehingga tidak menunda-nunda dan mampu
membedakan persiapan untuk ujian pilihan ganda dengan ujian essai. Yang paling
penting, berbagai pendekatan baru dalam menjelaskan intelegensi telah menghapus
set mental yang keliru, yang menganggap intelegensi yang diukur oleh tes IQ
satu-satunya variabel yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam
kehidupannya.
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari
skema-skema. Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respons
terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini
berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif
yang lebih lengkap dibandingkan ketika ia masih kecil. Piaget memakai istilah scheme secara interchangeably dengan istilah struktur. Scheme adalah pola tingkah laku yang dapat diulang. Scheme berhubungan dengan: 1. Refleks-refleks pembawaan, misalnya
bernapas, makan, minum. 2. Scheme
mental, misalnya scheme of classification,
scheme of operation. (pola tingkah
laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati
Jika schemas / skema / pola
yang sudah dimiliki anak mampu menjelaskan hal-hal yang dirasakan anak
dari lingkungannya, kondisi ini dinamakan keadaan ekuilibrium (equilibrium), namu ketika anak menghadapi situasi
baru yang tidak bisa dijelaskan dengan pola-pola yang ada, anak
mengalami sensasi disekuilibrium (disequilibrium)
yaitu kondisi yang tidak menyenangkan.
Sebagai contoh karena masih
terbatasnya skema pada anak-anak: seorang anak yang baru pertama kali melihat
buaya, kemudian sang anak menyebutnya sebagai cecak besar, karena sang anak
baru memiliki konsep cecak yang sering dilihat dirumahnya. Sang anak memiliki
konsep cecak dalam skemanya dan ketika sang anak melihat buaya untuk pertama
kalinya, konsep cecaklah yang paling dekat dengan stimulus, peristiwa ini pun bisa terjadi pada
orang dewasa. Hal ini terjadi karena kurangnya perbendaharaan kata atau
dalam kehidupan sehari-harinya konsep tersebut jarang ditemui. Misalnya: seringkali orang
menyebut kuda laut itu sebagai singa laut, padahal kedua binatang itu
jauh berbeda cara hidupnya, lingkungan kehidupan, maupun bentuk tubuhnya dengan
kuda ataupun singa. Asosiasi tersebut hanya berdasarkan sebagian bentuk
tubuhnya yang hampir sama. Perkembangan skemata ini berlangsung terus-menerus
melalui adaptasi dengan lingkungannya. Skemata tersebut membentuk suatu pola
penalaran tertentu dalam pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini, makin
baik pulalah pola penalaran dan tingkat intelegensi anak itu.
Menurut
Bloom terdapat 6 tingkatan kemampuan kognisi manusia, yaitu:
1. Tingkat
pengetahuan (knowledge level) yaitu
kemampuan menyebutkan atau menjelaskan kembali. Contonhnya: menyatakan kebijakan.
2. Tingkat
pemahan (comprehension level) yaitu
kemapuan memahami instruksi atau masalah, menginterpretasikan dan menyatakan
kembali dengan kata-kata sendiri. Contohnya: menuliskan kembali atau merangkum
materi
3. Tingkat
penerapan atau aplikasi (application
level) yaitu kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang
baru. Contohnya: menggunakan pedoman/aturan dalam menghitung gaji pegawai.
4. Tingkat
analisa (analythical level) yaitu
kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahan
yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara
utuh.
5. Sintesa
(synthesis level) yaitu kemampuan
merangkai atau menyusun kembali komponen-komponen dalam rangka menciptakan
arti/pemahaman/struktur baru. Contohnya: menyusun kurikulum dengan
mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber
6. Evaluasi
yaitu (evaluation level) yaitu
kemapuan mengevaluasi dan menilai sesuatu berdasarkan norma, acuan dan
kriteria. Contohnya: membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban.
Model pemrosesan informasi
Setelah membaca penjelasan mengenai
arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia pastinya diantara keduanya
mempunyai hubungan. Sekarang saya akan menjelaskan mengenai hubungan keduanya.
HUBUNGAN
ANTARA ARSITEKTUR KOMPUTER DENGAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
Mengenai penjelasan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer dengan struktur kognisi
manusia sama-sama memiliki persamaan dan saling berkaitan atau saling memiliki
hubungan timbal balik satu sama lain. Kognisi dan komputer memiliki persamaan
dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang
memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dari
suatu sistem komputer, dimana kognisi manusia ikut berperan dalam pembuatannya.
Yang menciptakan arsitektur itu sendiri adalah manusia, manusia yang membuat
program, manusia juga lah yang membuat pola dari sistem komputer itu. Jika
keduanya disatukan, maka akan menimbulkan hubungan timbal balik, erat dan
saling menguntungkan antar keduanya. Karena manusia memiliki otak untuk
melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi
pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, membayangkan dan berbahasa.
Sedangkan arsitektur komputer itu sendiri memiliki tujuan untuk mempermudah
manusia dalam pekerjaannya.
Disamping itu arsitektur komputer dan
struktur kognisi manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihan dari arsitektur komputer:
1.
Memiliki
processor yang berjumlah lebih dari satu
2.
Dapat
membuka beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan
3.
Kecepatan
kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
4.
Komputer
dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang
lebih hemat
Kekurangan dari arsitektur komputer:
1.
Harganya
sangat mahal
2.
Membutuhkan
daya listrik yang lebih besar
3.
Proses
kerjanya lama
Kelebihan dari struktur kognisi manusia:
1.
Banyak
memberi motivasi agar terjadi proses belajar
2.
Struktur
kognisi lebih sistematis dan memiliki arah dan tujuan yang jelas
3.
Mengoptimalkan
kerja otak secara maksimal
Kekurangan dari struktur kognisi manusia:
1.
Membutuhkan
waktu yang lama
SUMBER:
1. Anonim.
(2011). Hubungan antara emosi, motivasi, dan proses kognitif. http://www.psychologymania.com/2011/07/hubungan-antara-emosi-motivasi-dan.html diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
2. Anonim.
(2013). Komponen-kompenen arsitektur komputer. https://prezi.com/mtexjtmoaufh/komponen-komponen-arsitektur-komputer/ diakses pada tanggal 09 Oktober 2015
3. Nursyamsi,
J. (2010). Arsitektur komputer. http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30853/MSIM2+Arsitektur+komputer.pdf diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
4. Riadi,
I., Setyawan, A. (2013). Aplikasi multimedia pembelajaran tentang memori
menggunakan adobe flash. Jurnal sarjana
teknik informatika, Vol 1, No. 1.
5. Sutarno,
M. (2009). Teori perkembangan kognisi jean piaget. http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%202.html diakses pada tanggal 09 Oktober 2015.
6. Utari,
R. Taksonomi Bloom: apa dan bagaimana menggunakannya?. http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar